Blue Fire Pointer AIRPLANE IN THE SKY: Kemenkeu Muda, Momen Pertama Bertemu Sri Mulyani

Minggu, 14 Januari 2018

Kemenkeu Muda, Momen Pertama Bertemu Sri Mulyani

Tebak saya di mana!
Siapa yang tidak kenal dengan Sri Mulyani. Wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi Majalah Forbes ini memang kharismatik. Banyak yang mengagumi sosoknya tak terkecuali pegawai Kemenkeu itu sendiri. Saya, tentunya adalah satu dari sekian banyak. 

Jauh Sri Mulyani melanglang buana, berkeliling Indonesia untuk melakukan pemantauan langsung terhadap kinerja anak buahnya di lapangan. Barangkali salah satunya ke kota Padang. Saya, tentunya bukan pegawai yang terlalu penting yang berkesempatan bertemu dengan beliau.

November 2017 lalu, di instagram resmi Kementerian Keuangan, diumumkan bahwa akan diadakan acara Exclusive Forum Bersama Menteri Keuangan yang bertajuk “Merawat Mimpi Lintas Generasi”. Acara ini diadakan oleh sekelompok pegawai Kementerian Keuangan yang bergabung dalam Kemenkeu Muda.  Satu misi mereka, mengumpulkan segenap pegawai muda Kemenkeu dari Sabang sampai Merauke. Kegiatan ini non-APBN, artinya biaya perjalanan dinas peserta tidak dapat dibebankan pada APBN. Saya, tentunya cukup menelan ludah saja.

Buntung bertemu untung, saya mendapatkan tugas untuk mengikuti bimbingan teknis penghitungan nilai kinerja organisasi ke Kantor Pusat DJP, Jakarta. Alhamdulillah! Saya, tentunya merasa sangat beruntung ibarat “pucuk dicinta, tiket pun tiba”.

Pukul 23.00 WIB di hari akhir pendaftaran peserta forum, saya selesai membuat essay dan mengirimkannya. Ya, calon peserta disyaratkan untuk membuat essay dengan tema apa kekurangan Kemenkeu dan bagaimana cara mengatasinya. Beberapa hari setelah batas akhir pendaftaran, saya dikirimkan email berisikan tiket masuk forum. Allahu Akbar! Saya, tentunya… Errghh, maksa!

Usai mengikuti bimbingan teknis, saya bergegas naik taksi yang melintas di depan Kantor Pusat DJP untuk melaju pesat ke Gedung Dhanapala Kemenkeu. Tiba di gedung, saya disambut dengan senyum behel manis Mega Mutia Elza, sahabat yang sekaligus panitia forum. Ruangan telah penuh, saya duduk di belakang. Celingak celinguk tidak ada yang kenal. Tiba-tiba sahabat saya itu mengajak untuk duduk di depan, tepat di belakang jajaran menteri dan eselon I, untuk menemaninya memegang peralatan guna siaran langsung di Facebook. First row! Betul juga kata penyair, “sahabat seperti mercusuar di tengah laut”. Makasih, Ga!

Btw, tulisan ini sangat panjang, sepajang menanti pertemuan dengan Sri Mulyani. Tepuk tangan meriah gemuruh seiring wanita 55 tahun itu memasuki ruangan. Saya yang duduk di first row memandang jelas raut wajah sampai ke aura-aura beliau. Tak hanya cerdas, beliau juga pandai mengguyon. Apa yang dikatakan oleh ibunya Sri Mulyani ketika anaknya dilantik menjadi Menteri Keuangan? “Saya lebih hebat, kamu belum profesor!”  Gelak tawa menggelegar mendengar celoteh tersebut. Sri Mulyani memang berasal dari keluarga terdidik. Kedua orang tuanya dahulu merupakan profesor di Universitas Negeri Semarang.

Satu hal lagi yang saya ingat dari malam itu, jika Sri Mulyani boleh berkata padanya yang masih berusia 25 tahun, ia akan menyampaikan pesan “Jangan sok kepinteran, deh!” Wah, wah, wah, berasa diceramahi ibu sendiri. Usia 25, di mana kita menyadari bahwa masih banyak ilmu yang belum diserap, masih banyak pengalaman yang belum dicecap. Usia 25, usia yang sangat muda untuk bersarangnya kreativitas. Dengan menyadari kekurangan institusi ini, mampu membuat gebrakan untuk memperbaikinya.

Malam 24 November 2017 yang berfaedah, Ananda tiba
dari pulau seberang di sebelah barat Indonesia.

2 komentar:

  1. sahabat seperti mercusuar di tengah laut”. Makasih, Ga!
    aku baru buka tulisan mu lagi, kadang emang sengaja menyasarkan diri ke akun mu hehe...keep writing!

    BalasHapus