Tebak saya di mana! |
Siapa yang tidak kenal dengan Sri
Mulyani. Wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi Majalah Forbes ini
memang kharismatik. Banyak yang mengagumi sosoknya tak terkecuali pegawai Kemenkeu
itu sendiri. Saya, tentunya adalah satu dari sekian banyak.
Jauh Sri Mulyani melanglang buana,
berkeliling Indonesia untuk melakukan pemantauan langsung terhadap kinerja anak
buahnya di lapangan. Barangkali salah satunya ke kota Padang. Saya, tentunya
bukan pegawai yang terlalu penting yang berkesempatan bertemu dengan beliau.
November 2017 lalu, di instagram
resmi Kementerian Keuangan, diumumkan bahwa akan diadakan acara Exclusive Forum Bersama Menteri Keuangan
yang bertajuk “Merawat Mimpi Lintas Generasi”. Acara ini diadakan oleh
sekelompok pegawai Kementerian Keuangan yang bergabung dalam Kemenkeu Muda. Satu misi mereka, mengumpulkan segenap pegawai
muda Kemenkeu dari Sabang sampai Merauke. Kegiatan ini non-APBN, artinya biaya perjalanan
dinas peserta tidak dapat dibebankan pada APBN. Saya, tentunya cukup menelan
ludah saja.
Buntung bertemu untung, saya
mendapatkan tugas untuk mengikuti bimbingan teknis penghitungan nilai kinerja
organisasi ke Kantor Pusat DJP, Jakarta. Alhamdulillah! Saya, tentunya merasa
sangat beruntung ibarat “pucuk dicinta,
tiket pun tiba”.
Pukul 23.00 WIB di hari akhir
pendaftaran peserta forum, saya selesai
membuat essay dan mengirimkannya. Ya, calon peserta disyaratkan untuk membuat
essay dengan tema apa kekurangan Kemenkeu dan bagaimana cara mengatasinya.
Beberapa hari setelah batas akhir pendaftaran, saya dikirimkan email berisikan
tiket masuk forum. Allahu Akbar! Saya, tentunya… Errghh, maksa!
Usai mengikuti bimbingan teknis, saya
bergegas naik taksi yang melintas di depan Kantor Pusat DJP untuk melaju pesat
ke Gedung Dhanapala Kemenkeu. Tiba di gedung, saya disambut dengan senyum behel
manis Mega Mutia Elza, sahabat yang sekaligus panitia forum. Ruangan telah
penuh, saya duduk di belakang. Celingak celinguk tidak ada yang kenal. Tiba-tiba
sahabat saya itu mengajak untuk duduk di depan, tepat di belakang jajaran
menteri dan eselon I, untuk menemaninya memegang peralatan guna siaran langsung
di Facebook. First row! Betul juga
kata penyair, “sahabat seperti mercusuar
di tengah laut”. Makasih, Ga!
Btw, tulisan ini sangat panjang, sepajang menanti pertemuan dengan
Sri Mulyani. Tepuk tangan meriah gemuruh seiring wanita 55 tahun itu memasuki
ruangan. Saya yang duduk di first row memandang
jelas raut wajah sampai ke aura-aura beliau. Tak hanya cerdas, beliau juga
pandai mengguyon. Apa yang dikatakan oleh ibunya Sri Mulyani ketika anaknya
dilantik menjadi Menteri Keuangan? “Saya
lebih hebat, kamu belum profesor!” Gelak tawa menggelegar mendengar celoteh
tersebut. Sri Mulyani memang berasal dari keluarga terdidik. Kedua orang tuanya
dahulu merupakan profesor di Universitas Negeri Semarang.
Satu hal lagi yang saya ingat
dari malam itu, jika Sri Mulyani boleh berkata padanya yang masih berusia 25
tahun, ia akan menyampaikan pesan “Jangan
sok kepinteran, deh!” Wah, wah, wah, berasa diceramahi ibu sendiri. Usia
25, di mana kita menyadari bahwa masih banyak ilmu yang belum diserap, masih
banyak pengalaman yang belum dicecap. Usia 25, usia yang sangat muda untuk
bersarangnya kreativitas. Dengan menyadari kekurangan institusi ini, mampu
membuat gebrakan untuk memperbaikinya.
Malam 24 November 2017 yang
berfaedah, Ananda tiba
dari pulau seberang di sebelah barat Indonesia.
dari pulau seberang di sebelah barat Indonesia.
sahabat seperti mercusuar di tengah laut”. Makasih, Ga!
BalasHapusaku baru buka tulisan mu lagi, kadang emang sengaja menyasarkan diri ke akun mu hehe...keep writing!
Halo behel manisku 😘😘😘
Hapus