Blue Fire Pointer AIRPLANE IN THE SKY: Maret 2017

Sabtu, 25 Maret 2017

Tips Sholat Khusyuk



Assalamu’alaikum Wr Wb.
Selamat malam pembaca setia febbymellisa.blogspot.com (yakali punya pembaca setia). Kali ini saya ingin berbagi tips sholat khusyuk yang saya dapatkan dari salah seorang ustadz. Simak yah!

          1. Jangan melihat apa yang terlihat
Fokus pada kiblat, abaikan samping kiri kanan apalagi belakang. Jaga pandangan, tak perlu tergoda memperhatikan motif sejadah.
      2. Jangan mendengar apa yang terdengar
Suara halus melantunkan bacaan sholat berjalan-beriringan-tapi-tak-seirama dengan suara hati yang sudah hanyut jauh pada monolog di luar bacaan sholat. Jika terlanjur terjadi segeralah berfokus dengan dialog bersama Allah SWT.
      3. Jangan memikirkan apa yang terpikirkan
Mulai dari kepikiran di mana letak kunci yang hilang sampai dengan jodoh yang hilang #eh. Kemudian dilanjutkan dengan merancang perjalanan hidup dari berangkat kerja sampai pulang kerja, dari berkahwin sampai bercucu #mulailagi. Ayo fokus dulu. Tidak sampai 10 menit masa mau disia-siakan?

Demikian tips singkat untuk malam ini. Semoga kita senantiasa mengingatkan dalam kebaikan.
Wassalamu’alaikum Wr Wb.

Minggu, 05 Maret 2017

Sajak dan Pena


Di sebuah meja kerja, terjadi percakapan antara Sajak dan Pena.


Pena: Kaukah itu, Sajak?

Sajak: Iya, saya datang.

Pena: Jika kau ada waktu, saya ingin bercerita sebentar saja.

Sajak: Lama juga tak apa.

Pena: Saya lelah menuliskan cerita tentang seorang wanita.

Sajak: Fiksi?

Pena: Nyata.

Sajak: Mengapa lelah?

Pena: Cerita tentangnya sangat panjang.

Sajak: Kalau itu melelahkan, mengapa tidak berhenti menuliskannya?

Pena: Tuanku yang memerintahkan.

Sajak: Hahaha, pria gila itu.

Pena: Ya, yang selalu menangkapmu setiap kau terbang di sekitar kepalanya.

Sajak: Memangnya siapa sih wanita itu?

Pena: Saya justru tak pernah melihatnya. Tapi dari tulisan Tuan, wanita itu istimewa sekali.

Sajak: Menurutku, Tuanmulah yang mengistimewakannya melalui sajak-sajak yang ia tangkap.

Pena: Kalau kita mogok bagaimana?

Sajak: Maksudnya?

Pena: Saya kosongkan tinta. Kau berhenti terbang. Agar Tuanku tak dapat menulis sajak lagi.

Sajak: Jangan! Nanti Tuanmu kehilangan pelampiasan. Hmm… Aku coba membantu.

Pena: Caranya?

Bergegas Sajak terbang mendekati Sang Tuan. Menyadari ada Sajak di sekitarnya, Tuan yang takut kehilangan Sajak segera mengambil pena kemudian menuliskan:

“Hai masa lalu, bolehkah saya menyisihkan ruang dan waktu untuk sejenak mengenangmu?  Bukan saya ingin mengulang kenangan itu. Saya hanya ingin menyampaikan terima kasih. Bahwa kau pernah menemani perjalanan hidupku, meskipun tidak sampai akhir. Tapi pada titian ini, saya menjadi lebih kuat dan lebih tangguh.

Hai masa lalu, bagaimana saya sekarang? Sudah lebih baikkah dari yang dulu? Bukankah seseorang hari ini adalah hasil dari serangkaian waktu yang tidak pernah putus? Sekali lagi terima kasih. Semoga kau bahagia di sana.”