Alhamdulillah
24 Desember 2013 menjadi penutup tahun yang manis karena saya diterima di
Kemenkeu, penempatan di Ditjen Pajak. Ini adalah pengalaman pertama saya
mengikuti proses lamaran kerja. Terima kasih kepada blogger yang
ulasannya mencerahkan langkah saya meniti rekrutmen ini. Asik!
Garda
depan rekrutmen Kemenkeu adalah SELEKSI
ADMINISTRASI. Tahun 2013, jangka waktunya dari tanggal 6-20 September. Tidak
sulit, cukup mengisi data dan upload hasil scan ijazah asli serta transkrip
nilai asli ukuran max 300 kb ke http://rekrutmen.kemenkeu.go.id/.
Pastikan anda tidak menunda mengunggah (upload)
berkas hingga hari terakhir dan pastikan berkas benar-benar ter-upload karena teman saya ada yang tidak
sadar kalau berkasnya tidak ter-upload
sehingga sayang sekali kalau anda mengulangi kesalahan ini. Kita juga memilih
unit eselon yang akan kita ambil. Waktu itu saya meletakkan Ditjen Pajak pada
pilihan pertama dan Sekjend pada pilihan kedua. Waktu itu saya cuma asal
memilih Sekjend. Saran saya, telitilah apa yang benar-benar akan anda ambil
karena pilihan menentukan masa depan anda. Keterangan mengenai unit eselon
dapat dilihat di website kemenkeu.
Kedua,
TES KOMPETENSI DASAR (TKD). Tes ini
diikuti oleh puluhan ribu pelamar dari berbagai jurusan. Ada yang berbeda TKD tahun ini dengan sebelumnya karena
menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT). Kita melaksanakan tes secara
online di lab komputer. Awalnya tangan saya cukup dingin, AC ruangan memang
dingin namun bukan karena itu, tapi karena kami menjadi “kelinci percobaan”
pelaksanaan tes dengan sistem CAT. Tak perlu panik karena kita hanya
mengerjakan soal secara online. Ada pilihan ganda A sampai E, jawaban yang
benar cukup di klik. Kita dapat mengulang ke soal sebelumnya apabila ada yang
belum dijawab ataupun ingin merubah jawaban. Juga terdapat bom waktu pada layar. Keunggulan dari tes ini
nilai langsung keluar jadi tak ada celah “makhluk titipan”.
Tes
ini terdiri dari Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang meliputi Pancasila,
Undang Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Saya membahas TKD
melalui buku-buku persiapan tes CPNS serta merangkum hal-hal penting dalam
sebuah buku. Segitunya? Ya, menulis membuat saya lebih mengingat. Yang tidak
saya sangka, dalam soal saya ada pertanyaan mengenai nama Raja Yunani -_-
Materi TKD
juga memuat Tes Intelegensi Umum (TIU). Seingat saya dalam TIU ini ada
soal-soal sinonim, antonim, deret, suku ke-n, silogisme, matematika dasar,
daaan saya lupa yang lainnya. Rajinlah membahas soal karena dengan demikian
otak kita lebih terasah mengenal medan tempur ini.
Terakhir, Tes
Karakteristik Pribadi (TKP). Pertanyaannya seputar langkah apa yang akan kita
ambil dalam sebuah situasi, kemudian juga menggali jiwa kepemimpinan dan
kemampuan bekerjasama kita. Contohnya: Jika kamu sedang memimpin rapat, datang
SMS mengabarkan anak kamu sakit. Apa yang kamu lakukan?
Tes tanggal
6 Oktober itupun selesai. Waktu yang diperlukan adalah 90 menit untuk 100 soal.
Nilai saya keluar yaitu 347 dengan rincian TWK 100, TIU 90, TKP 157. Selesai
tes, saya sempat berbincang dengan seorang pegawai sekjend kemenkeu yang
merupakan alumni fakultas saya serta seorang bapak panitia rekrutmen. Mereka
menanyakan kegiatan saya di kampus, Setelah mengetahuinya, mereka katakan:
“Kamu harus LULUS!” Waahh, terharu mendengarnya
:’) Di sini semangat baru muncul.
KETIGA, PSIKOTES. Saya lolos dengan
peringkat 181 dari 1921 yang lolos ke tahap selanjutnya dari KP 03 (hukum)
se-Indonesia. Yeee saya sukses sebagai kelinci percobaan sistem CAT, apasih!
Maka tanggal 1 November saya menghadapi psikotes. Persiapan saya adalah
membahas soal-soal psikotes dan belajar menggambar. Jangan lupa
tidur yang cukup dan sarapan pagi untuk asupan energi karena energi benar-benar
terkuras selama kurang lebih 6 jam di luar waktu pengisian data dan istirahat.
Pukul 08.00 kami memasuki ruangan tes di Kampus UPI Padang.
Pada sesi
pertama, kita diberikan 4 lembar jawaban. Tiap lembar jawaban memiliki waktu
yang sangat singkat untuk mengerjakannya. Pada lembar pertama ada 30 soal yang
sangan mudah, hanya tambah, bagi, kurang, kali. Saya mengerjakannya dengan
santai, eeeh tidak sadar pada saat menginjak soal ke-15 waktu habis (galau).
Merasa gagal, saya balas dendam pada lembaran berikutnya. Saya tidak tahu
menyebutnya apa, kira-kira seperti ini soalnya: TDSK-TBSK. Kita teliti 2
kelompok huruf tsb apakah sama atau tidak. Adalagi soal pecahan gambar dan kita
memilih pecahan mana yang membuat gambar utuh. Lalu soal-soal memilih siapa yang
paling. Misal: Ana lebih tua dari Bayu, Charli lebih tua dari Ana, siapa yang
paling muda?. Selebihnya saya lupa, maap. Saran saya sebelum tes, pastikan anda
sudah buang air kecil karena saat tes kita tidak diizinkan meninggalkan
ruangan. Inilah kesalahan saya sehingga sepanjang tes kloter pertama saya
menahan pipis T_T.
Lepas kloter
pertama, saya pasang kaki seribu menuju toilet, dapat antrian kedua ^_^.
Mulailah kami mengerjakan tes pauli/tes koran. Kita diberikan kertas sebesar
koran dengan angka-angka timbal balik. Cara mengerjakannya adalah menjumlahkan
angka pertama dengan kedua, demikian seterusnya. Saya terpacu melihat kecepatan
teman di sebelah saya. Saya baru lajur pertama ia sudah masuk lajur kedua.
Ternyata teman di samping kita menentukan kecepatan kita menghitung. Saya
menyelesaikan 1 halaman depan ditambah lebih dari ½ halaman belakang. Oh ya,
ada juga peserta yang minta tambah kertas. Tapi, ini tidak mempengaruhi penilaian,
yang mempengaruhi adalah kestabilan kita dalam menghitung. Karena dalam tempo
tertentu panitia mengatakan “garis!” maka kita harus menggaris sampai mana
batas hitungan kita. Kemudian dilanjut menghitung lagi. Tes ini cukup membuat
saya pegal dan serasa mau muntah.
Saat istirahat Sholat Jumat, saya
sempat makan roti dan beberapa suap nasi dari teman saya. Kemudian tes dilanjut
dengan hal yang indah-indah, hehehe. Waktunya warteg tes. Inilah saatnya kita
menjadi diri sendiri. Jangan tergugah untuk meniru gambar-gambar warteg tes
dari internet karena gak mau kan jadi pribadi orang lain? Menggambar ini cukup
membuat saya senyum-senyum karena sudah saya pikirkan dari rumah akan menggambar
apa. Warteg tes terdiri dari 8 kotak.
Berikut
kreasi saya: Kotak I gambar mata, Kotak II gambar kupu-kupu menghisap nektar,
Kotak III gambar tiang listrik, Kotak IV gambar game tembak-tembak (yaa ampun),
Kotak V gambar pisau dan buah, Kotak VI gambar laptop dan speaker, Kotak VII
gambar bunga dandelion, Kotak VIII gambar orang terjun payung. Usai menggambar,
kita disuruh memilih mana yang paling disuka, tidak disuka, mudah, dan sulit.
Beri nomor urutan gambar yang pertama kita buat sampai terakhir. Tiap gambar
diberi keterangan. Yang paling saya suka adalah gambar bunga dandelion yang
terbang berpetualang setelah ia dewasa.
Setelah itu
waktunya menggambar orang dan pohon. Saya menggambar seorang wanita yang sedang
presentasi. Saya mengambar lengkap mata, alis, hidung, bibir, telinga, rambut,
kemeja, blazer, celana panjang, jam tangan, dll. Ketika menggambar pohon, saya
memilih menggambar pohon durian lengkap dengan akar, batang yang besar, dahan,
ranting, dedauanan rimbun, dan beberapa buah durian.
Next, semacam
kuisioner kepribadian. Jawabannya berurutan sangat setuju, setuju, ragu, tidak
setuju, sangat tidak setuju. Misal: Apakah anda merasa banyak berita
memprihatinkan di negeri ini? Saya jawab sangat setuju. Benarkah 1+1 = 2? Saya
jawab sangat setuju, karena ini merupakan logika matematika. Apakah manusia di
dunia hanya terdiri atas orang baik dan orang jahat? Saya jawab sangat tidak
setuju, karena ini adalah logika sosial, orang baik punya sisi jahat, begitu
pula orang jahat punya sisi baik. Ini menurut saya lhoo.
Selanjutnya
ada kuisioner lagi untuk memilih tipe kepribadian seperti apa kita. Misal: A.
Saya suka mengajarkan kepada bawahan saya mengenai tugas yang akan ia kerjakan
sebelum ia mengerjakan. B. Saya senang dipuji atas prestasi saya. C. Saya
senang meluangkan waktu untuk rekan-rekan di kantor dengan mengadakan acara
yang bisa mendekatkan kita. Tips, konsistenlah dalam mengerjakan karena
beberapa soal akan diulang. Walau waktu itu saya gak bisa konsisten penuh sih
;p Karena ada beberapa yang tidak sesuai kepribadian saya namun saya dipaksa
memilih.
Selanjutnya kuisioner mengenai nilai apa pada diri kita yang membuat kita melamar CPNS kemenkeu. Disuruh memilih 3 pilihan diantara banyak pilihan di antaranya integritas, profesionalitas, sinergi, pelayanan, kesempurnaan, dll. Cantumkan alasannya juga.
Selanjutnya kuisioner mengenai nilai apa pada diri kita yang membuat kita melamar CPNS kemenkeu. Disuruh memilih 3 pilihan diantara banyak pilihan di antaranya integritas, profesionalitas, sinergi, pelayanan, kesempurnaan, dll. Cantumkan alasannya juga.
Terakhir
menganai 5 kelebihan dan 5 kekurangan kita. Saran saya isi semua agar mereka
lebih dapat mengenali kepribadian kita. Kita juga diminta membuat ringkasan
kesuksesan terbesar dan kegagalan terbesar dalam 2 tahun terakhir. Hayoooo
banyak-banyak nostalgia. Kesulitan di sini tidak mesti dalam bentuk sertifikat
prestasi, boleh juga sukses menghadapi hal sulit, dll. Pukul 15.30 tes
berakhir. Saya makan sebanyak-banyaknya dan tidur pulas. Dalam tes ini,
berusahalah sebaik dan semaksimal mungkin, namun jangan bebani pikiran harus
lulus, serahkan hasilnya ke Allah SWT karena Ia Maha Tahu yang terbaik.
KEEMPAT, TES KESEHATAN DAN KEBUGARAN
SERTA TES WAWANCARA AKHIR. Pengumuman 21 November membuat saya menangis karena
saya menghadapi tes tanpa beban harus lulus. Di lain sisi, saya bercita-cita
menjadi hakim. Karena tes cakim tidak buka 2013, maka saya mengikuti tes Kemenkeu
untuk mencari pengalaman. Bisa dibilang awal saya mengikuti tes memang iseng, yaaa iseng dengan persiapan tentunya agar tidak mati
sia-sia. Saya menangis karena mungkin di sinilah jalan yang diberikan Allah SWT
kepada saya, bukan hakim. Kata sepupu saya Osa, mungkin jika saya jadi hakim
saya tak akan sanggup. Galau membuat saya tidak bersiap-siap sedari dini.
Jadwal tes kesehatan dan kebugaran tanggal 25 November, jadwal wawancara
tanggal 26 November. Saya hanya berlatih lari pada 23 November sehingga kaki
saya menjadi sakit. Untungnya ketika tes rasa sakit sudah berkurang dihempaskan
semangat membara.
Tes
kesehatan dan kebugaran berlangsung di markas tentara. Jangan lewatkan sarapan
pagi agar tidak pingsan! Pertama, kami di tes tensi, denyut nadi, tinggi badan,
berat badan, mata, dan buta warna. Tidak ada cek darah dan urin. Kemudian
mulailah lari 12 menit dan shuttle run. Kabarnya dalam lari 12 menit, minimal
wanita menyelesaikan 4 putaran lapangan bola. Pria minimal menyelesaikan 6
putaran lapangan bola.
Kami
dipakaikan baju seragam yang ada nomornya. Saya mendapat nomor 4. Saya berlari
paling cepat hahaha. Tak disangka masuk putaran kedua kaki saya sakit dan saya
mencuri kesempatan untuk berjalan. Saya diteriaki panitia dan tentara. Maksud
mereka di sini baik agar kita mampu menyelesaikan sebanyak mungkin putaran.
“Hei hei kamu 4 kenapa jalan! Hei kamu 4 cepat! Hei 4 kok santai kali!” Tak
hanya tentara dan panitia, peserta yang telah selesai lari juga menyoraki kami
dengan teriakan penuh semangat. Ada yang bilang “Cieeee 4 sepatu baru!” Saya hanya
mesem-mesem. Tapi saya senang diteriaki karena mereka ingin kami lulus. Lewat 4
putaran, saya santai karena merasa sudah melewati batas aman. Ehh saya dibalap
oleh 2 pelari lainnya. Gagal pertamax gan! Akhirnya saya mampu menduduki juara
3 di kloter saya (total 6 kloter di Padang, tiap kloter max 10 orang) dengan 5
putaran lapangan bola di hari panas (pukul 10.30).
Kami
diberikan minum dan istirahat sejenak. Belum cukup merebahkan kaki, saya
mendapat giliran shuttle run, Shuttle run adalah berlari secepat mungkin
membentuk angka 8 sebanyak 3 kali. Saat saya lari hujan mulai turun
rintik-rintik. Akhirnya hujan turun deras Beruntung semua peserta sudah
selesai. Saya pun pulang mengendarai sepeda motor berkawankan mantel. Singgah
sebentar makan di Batagor Ihsan (promo).
Esok harinya
adalah tes wawancara akhir. Persiapan saya hanyalah membuka tabloid Genta
Andalas beserta semua tulisan-tulisan saya di Genta. Tak lupa saya nostalgia
apa saja kegiatan saya selama menjadi wartawan kampus dan event apa yang pernah saya angkat. Genta Andalas adalah organisasi
kampus yang bergerak di bidang jurnalistik. Saya membaca tugas pokok dan fungsi
Kemenkeu, Ditjen Pajak, dan Sekjend. Masa sih kita gak paham posisi yang kita
lamar? ;p
Tes
wawancara akhir diikuti oleh 455 orang dari KP 03 (hukum) se-Indonesia. Sebelum
memasuki sesi wawancara, kita diberikan 2 lembar kertas yang sebenarnya juga
telah kita isi sewaktu psikotes. Yaitu mengenai kesuksesan kita dan kegagalan
kita. 2 lembar kertas ini dibawa bersama Daftar Riwayat Hidup yang kita bawa
dari rumah. Sesi wawancara berlangsung selama 30 menit dan direkam. Pewawancara
saya adalah 2 orang Bapak yang berasal dari Ditjen Pajak pusat. Mereka mulai memperkenalkan diri dengan ramah.
Pertanyaan pertama adalah IPK. Setelah mendengar IPK saya sekian koma sekian, si pewawancara menanyakan tips belajar agar mendapat IPK demikian dan bagaimana membagi waktu dengan organisasi karena saya merupakan wartawan kampus. Kemudian seputar organisasi. Salah satunya saya disuruh menceritakan liputan terberat yang saya angkat, mengenai uji materil UU Perguruan Tinggi oleh mahasiswa Unand ke Mahkamah Konstitusi. Perlu saya beberkan rahasia bahwa saat wawancara saya sama sekali tidak kalem. Saya justru apa adanya seakan-akan saya sedang mempresentasikan hasil liputan saya kepada pemimpin redaksi dengan berapi-api. Tapi tetap kontrol emosi jangan sampai gebrak-gebrak meja, duduk-berdiri, mata melotot, dll *lebay. Saya mendapatkan pertanyaan melulu organisasi sampai akhir. Selalu ditanyakan apa yang dilakukan, siapa yang terlibat, dan apa hasilnya. Apa hasilnya ini selalu ditekankan. Intinya mereka ingin mengetahui pengaruh kita dan bagaimana kita menyelesaikan masalah. Sama sekali tidak dilihat Daftar Riwayat Hidup yang saya bawa. Bahkan tak ada pertanyaan seputar Kemenkeu dan tak ada petanyaan dalam bahasa Inggris (padahal sudah saya persiapkan sedikit, hehehe).
Pertanyaan pertama adalah IPK. Setelah mendengar IPK saya sekian koma sekian, si pewawancara menanyakan tips belajar agar mendapat IPK demikian dan bagaimana membagi waktu dengan organisasi karena saya merupakan wartawan kampus. Kemudian seputar organisasi. Salah satunya saya disuruh menceritakan liputan terberat yang saya angkat, mengenai uji materil UU Perguruan Tinggi oleh mahasiswa Unand ke Mahkamah Konstitusi. Perlu saya beberkan rahasia bahwa saat wawancara saya sama sekali tidak kalem. Saya justru apa adanya seakan-akan saya sedang mempresentasikan hasil liputan saya kepada pemimpin redaksi dengan berapi-api. Tapi tetap kontrol emosi jangan sampai gebrak-gebrak meja, duduk-berdiri, mata melotot, dll *lebay. Saya mendapatkan pertanyaan melulu organisasi sampai akhir. Selalu ditanyakan apa yang dilakukan, siapa yang terlibat, dan apa hasilnya. Apa hasilnya ini selalu ditekankan. Intinya mereka ingin mengetahui pengaruh kita dan bagaimana kita menyelesaikan masalah. Sama sekali tidak dilihat Daftar Riwayat Hidup yang saya bawa. Bahkan tak ada pertanyaan seputar Kemenkeu dan tak ada petanyaan dalam bahasa Inggris (padahal sudah saya persiapkan sedikit, hehehe).
Pertanyaan
untuk tiap peserta tidak sama tergantung apa yang kita lakukan. Ada teman saya
yang ditanya isu hukum aktual, pernah mencontek atau tidak, dll. Tak masalah
jika tak punya organisasi. Apapun bisa kita tonjolkan di sini termasuk hobi,
prestasi, dll. Misal teman saya tidak memiliki organisasi namun ia pemain
basket andalan kampus. Intinya kemukakan kesuksesan apa yang anda raih dan
bagaimana anda menghadapi kegagalan. Di ujung wawancara, saya menandatangani surat perjanjian bersedia ditempatkan di mana saja. Sebelum berakhir, pewawancara mempersilahkan saya bertanya kepada mereka. Waktu itu saya tanyakan untuk berita kemenkeu di website kemenkeu, apakah ada wartawan khusus yang meliput atau bagaimana? Jawab mereka bahwa pegawai Kemenkeu-lah yang menulis berita tersebut, jadi banyak hal yang dipelajari setalah masuk Kemenkeu. Wahh salut :-)
Pengumuman
yang dijadwalkan tanggal 4 Desember ditunda. Kami seperti digantung karena tak
ada kepastian, disuruh memantau website setiap saat. Serasa di-PHP-in. Akhirnya
pada tanggal 24 Desember pukul 23.00 saya mendapati nama saya tertera di urutan
23 dari 300 KP 03 (hukum) yang lolos tes CPNS Kemenkeu. Padahal kuota untuk KP
03 (hukum) adalah 429 orang. Sorry to write
this: Jadi, hanya yang berkompeten
saja yang berhak lulus menurut Kemenkeu (pertanyaan ini tertera di website
kemenkeu). Tapi menurut saya, banyak orang-orang berkompeten yang hebat yang
mengikuti seleksi, namun bukan di sini jalannya, ada tempat lain di mana ia
akan menjadi lebih baik, di sanalah rezekinya. Semangat juga buat teman-teman
yang belum lulus, mana tahu di antara kalian yang akan jadi hakim, hehehe.
Kembali ke
laptop. Alhamdulillah Ya Allah :’) Saya langsung sujud syukur. Terima kasih
kepada orang tua saya yang senantiasa mendukung dan mendoakan, adik-adik saya
yang memberikan keceriaan dan semangat, nenek saya yang berdoa tiap sholat, sepupu
yang senantiasa mengikuti perkembangan selama saya menjalani tes, dan
teman-teman atas dukungan morilnya. Tentunya terima kasih kepada Kemenkeu yang
mempercayakan saya menjadi abdi negara bidang perpajakan.
Tips secara umum:
1. Perbanyak membahas soal-soal persiapan tes CPNS dan soal-soal psikotes.
2. Jadilah diri sendiri, apapun yang telah anda lakukan di masa lalu tak kan sia-sia.
3. Pahami kelebihan dan kekurangan anda. Jadikan kelebihan sebagai tonggak kesuksesan. Jadikan kekurangan bukan sebagai hal yang menghambat kesuksesan. Intinya bagaimana anda mengelola dan memperbaiki kekurangan.
4. Terapkan pola hidup sehat sejak dini, rajinlah berolah raga.
5. Buka website kemenkeu, tak ada ruginya anda update berita seputar kemenkeu.
6. Perbanyak beribadah sunnah, yang mulai jauh dari Tuhan, mendekatlah. "Jika kamu mendekati-Ku dengan berjalan, niscaya Aku mendekatimu dengan berlari-lari kecil"
7. Jangan bebani diri dengan kalimat "Aku harus lulus." Tapi lakukanlah yang terbaik semaksimal mungkin. Kerahkan amunisi terbesar. Rezeki itu Allah yang atur.
Tips secara umum:
1. Perbanyak membahas soal-soal persiapan tes CPNS dan soal-soal psikotes.
2. Jadilah diri sendiri, apapun yang telah anda lakukan di masa lalu tak kan sia-sia.
3. Pahami kelebihan dan kekurangan anda. Jadikan kelebihan sebagai tonggak kesuksesan. Jadikan kekurangan bukan sebagai hal yang menghambat kesuksesan. Intinya bagaimana anda mengelola dan memperbaiki kekurangan.
4. Terapkan pola hidup sehat sejak dini, rajinlah berolah raga.
5. Buka website kemenkeu, tak ada ruginya anda update berita seputar kemenkeu.
6. Perbanyak beribadah sunnah, yang mulai jauh dari Tuhan, mendekatlah. "Jika kamu mendekati-Ku dengan berjalan, niscaya Aku mendekatimu dengan berlari-lari kecil"
7. Jangan bebani diri dengan kalimat "Aku harus lulus." Tapi lakukanlah yang terbaik semaksimal mungkin. Kerahkan amunisi terbesar. Rezeki itu Allah yang atur.
Semangat
buat para peserta tes CPNS Kemenkeu selanjutnya!!! Mari bergabung bersama
kami!!! NB: Saya sangat menghargai pembaca yang menyempatkan untuk mengirimkan komentar. Apabila ada pertanyaan bisa langsung berkomentar di blog ini atau dapat menghubungi saya via FB, twitter, dan email. Tulisan ini tidak bermaksud menggurui, hanya berbagi saja mudah-mudahan bermanfaat.