“Eh Sasa, tambah cantik aja ^_^”
Ya ampun, senyum ini kian lebar saja membaca wall dari dia. Walaupun aku tau itu cuma candaan yang ia lontarkan pada sahabat lamanya ini. Putra, sahabat lamaku yang sudah 3 tahun tak kulihat lagi wajahnya, tiba-tiba Facebook mempertemukan kami yang notabene berasal dari provinsi yang berbeda. Sebenarnya aku tidaklah punya rasa yang special padanya, entah itu karena aku tengah menyukai seseorang lainnya, Langga.
Lamaaa sekali aku tak bisa tidur tepat waktu. Aku sering begadang. Mata ini sudah sangat lelah tapi fikiran tak mau terlelap karena bisik cinta masa lalu darinya berdentum-dentum keras di telingaku dan tak mampu kuredam. Patah hati, ya tepat!
Entah kenapa sejak Putra sering menghubungiku, perlahan rasaku pada Langga seolah-olah tak pernah ada, amnesia parsial aku. Putra pandai sekali memainkan gitar. Suaranya tidaklah sebagus Langga ketika bernyanyi tapi ia pandai sekali membuatku tersenyum dengan lagu-lagu romantis sampai guyonan. Haha, sepertinya hatiku mulai tertaut pada Putra.
Seseorang yang tak pernah kubayangkan akan masuk ke dalam hidupku. Ketika pertama kali ia katakan sayang padaku. Bukan jawaban yang kuberi, tapi dari tingkah lakuku ia pasti mengerti. Ada sebuah semangat baru yang tertanam saat menjalani hari-hariku.
Patah hati itu bisa jadi simpel juga. Tak kusangka. Setelah robekan kertas hati berderai-derai, sedih, insomnia, eeehhh Alhamdulillah banget datang seseorang yang bawa selotip dan mewarnai kertas tersebut.
Dua tahun kemudian..
“Tulang rusuk takkan bertukar. Haaahh lelah sekali menjalani Long Distance Relationship (LDR) ini!” Menjalani hidup masing-masing secara lebih nyata sepertinya akan lebih baik. Aku dan dia tak lagi saling berkomunikasi.
Balik ke Pasal 1 aja, “PATAH HATI ITU SIMPEL!”
Deket, suka, PDKT, LDR, bahagia, curiga, krisis kepercayaan, tak tahan, bubar, patah hatiàDapet gantinya lagi…
Aku yakin saja pada alur yang
sedang aku imajinasikan itu… Semoga Tuhan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar