Diriku, adalah seorang pelukis
yang selalu membawa kanvasnya kemanapun ia pergi. Tak lelah berjalan hingga
panorama menjadi titik henti. Mencoba menerjemahkan keindahan alam melalui
ujung-ujung kuas ini. Membagan dengan garis-garis halus hingga memoles
warna-warni.
Diriku, berharap taburan cat
minyak pada sebuah kanvas ini ditawar oleh pejalan kaki yang berlalu lalang. Tidak muluk-muluk, 2 lembar seratus ribu mampu
membuatku tersenyum riang. Kalau kau menawar terlalu rendah, aku tak akan
berang. Kujelaskan, bahwa karyaku masih bersedia dipajang mumpung masih siang.
Diriku, melirik jam yang sudah
menunjukkan pukul enam. Segumulan demi segumulan manusia mulai meninggalkan
panorama menyisakan para penikmat senja yang menunggu matahari terbenam. Hari
ini lukisanku belum laku juga, Nilam.
gambar di atas via http://ana-nazamuddin.blogspot.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar