gambar via dpbbmlucu.co |
Guru
|
Apa yang membuatmu sangat bahagia?
|
Vanya
|
Tidak ada yang benar-benar bisa membuat saya
bahagia.
|
Guru
|
Apa yang membuatmu sangat bersedih?
|
Vanya
|
Sama seperti bahagia, tidak ada yang benar-benar
bisa membuat saya bersedih.
|
Guru
|
Jadi, kamu memiliki perasaan yang seimbang?
|
Vanya
|
Ya, tapi hidup saya tidak datar.
|
Guru
|
Hmm, kapan terakhir kali kamu patah hati?
|
Vanya
|
Januari lalu.
|
Guru
|
Berapa hari kamu habiskan waktu untuk bersedih?
|
Vanya
|
Saya mengambil jatah 1 hari untuk menangis. Saya
merasa itu hak saya.
|
Guru
|
Wow! Lalu bagaimana perasaanmu setelah itu?
|
Vanya
|
Biasa saja. Patah hati merupakan remahan kecil
dalam sebungkus kehidupan. Hanya saja terkadang manusia memberikan porsi
begitu besar seakan patah hati adalah akhir dari segalanya.
|
Guru
|
Benar sekali. Jika kamu terus menerus bersedih,
maka kamu tidak akan bisa melanjutkan tujuan hidupmu yang lainnya.
|
Vanya
|
Ya, saya rasa semua jadwal yang sudah saya susun
rapi akan berantakan karena terselip agenda patah hati.
|
Guru
|
Kembali soal kebahagiaan. Bagaimana cara agar
kamu bahagia?
|
Vanya
|
Jujur, saya memang tidak mudah untuk bahagia.
Oleh karena itu saya mencoba menciptakan kebahagiaan bahkan dari hal-hal
kecil. Misal, tidak menawar harga dagangan para pedagang kecil, melebihkan
ongkos tambal ban untuk penambal di pinggir jalan, dan mendoakan setiap orang
yang saya jumpai bekerja dengan hati.
|
Guru
|
Sepertinya kamu bahagia melihat senyuman di hati
orang lain.
|
Vanya
|
Setidaknya, saya merasa bersyukur.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar