Blue Fire Pointer AIRPLANE IN THE SKY: Monolog: Gadis di Pangkuan Bulan (Ending)

Sabtu, 04 April 2015

Monolog: Gadis di Pangkuan Bulan (Ending)



http://cdn.ar.com/images/stories/2011/07/hilal-blue.jpg
Singgasana di Bulan? via http://cdn.ar.com

Cerita sebelumnya:
Akkkhhh, sakit sekali? Aku dimana? Mengapa kepala dan tanganku diperban? Mengapa ruangan ini begitu putih? Dan…….. disampingku ada sang gadis di pangkuan Bulan.
(selengkapnya http://febbymellisa.blogspot.com/2015/02/monolog-gadis-di-pangkuan-bulan.html )

Fiuuhh Cuma mimpi. Tragis sekali kecelakaan dalam mimpi itu. Seakan tak percaya, aku pun bergegas menuju cermin untuk memastikan kepalaku baik-baik saja. Ternyata memang benar baik-baik saja, hanya ada bekas luka kecil. Gilang, Gilang, ada-ada saja. Malam yang selalu setia padaku, kini memberiku mimpi buruk. Tapi itu tak lantas membuatku berpaling dari kecintaanku pada malam.

Hari ini hari libur. Kusempatkan diri untuk ke toko buku untuk menambah koleksi novel fiksi favoritku. Setibanya di toko buku, aku menyisir setiap rak demi rak siapa tahu ada novel fiksi terbaru yang bisa menjadi teman minum kopi di akhir pekan. Penyisiranku terhenti pada sebuah rak di tengah ruangan, di mana di situ terkumpul novel-novel fiksi best seller.

“Gadis di Pangkuan Bulan”, judul novel tersebut. Heiii, aku seperti orang yang dimabuk cinta. Apakah mataku salah mengirim sinyal ke otak sehingga sebuah buku bisa memiliki judul seperti ini? Atau jangan-jangan ada pria lain yang mengabadikan gadis pujaanku dalam sebuah novel? Kupejamkan mata dan kubuka kembali. Olala, masih dengan judul yang sama. Hmm, baiklah, rasa penasaranku memerintahkan untuk membeli novel ganjil itu.

Sesampainya di rumah, kubuka plastik segel yang melekat pada novel itu dan segera membaca  halaman pertama.
Teruntuk seorang gadis yang membawa hatiku pergi dan tak mengembalikannya lagi. Ketahuilah bahwa aku rela kau ambil hatiku.  Kuharap dirimu menemamiku sampai tutup usiaku. Meskipun pada akhirnya dirikulah yang menemanimu sampai ruhmu pamit. Kumohon Bulan jadilah singgasana untuk Bidadariku.” –Gilang-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar