Adakah kehilangan yang tidak
menyisakan perih? Beruntung jika perih, pertanda masih punya hati. Yang bahaya
itu kalau perasanya sudah mati. Tidak sadar kalau sedang menyakiti.
Hai, Nona manis yang sedang larut
dalam kesedihan. Semburat violet sudah membaur dengan jingga. Sebentar lagi
juga ia pergi dijemput gelapnya malam. Percaya saja bahwa pagi segera datang
membawa kejutan.
Ketahuilah bahwa kamu tidak
sedang kehilangan dia. Kamu sedang kehilangan pengharapan kepada Dzat Yang Maha
Besar. Bukankah dahulu Imam Asy-Syafi’i telah mengingatkan tentang perihnya
pengharapan kepada manusia?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar