Blue Fire Pointer AIRPLANE IN THE SKY: Februari 2018

Minggu, 11 Maret 2018

Februari 2018



Selamat pagi! Selamat datang Februari, lagi! Ucapkan selamat tinggal pada seperempat abad. Terima kasih untuk tahun2 yang luar biasa. Kejutan baru telah menanti. Kali ini, apalagi? 

Pagi hari dimulai dengan adegan adik menyapu wajah kakak dengan kuas andalan. Maklum hasil dandan sendiri masih taraf make-up kantoran. Meskipun tak ada ucapan selamat, mami dan adik-adik menyemangati dan mendoakan acara penting hari ini berjalan lancar. 

Belum begitu terik, saya sudah tiba di Aula KPPN Padang. Ibu-ibu berbaju seragam batik menyambut saya dengan senyum. Beberapa mengajak berkenalan dan berfoto. Gembira sekali rasanya mengawali hari dengan silaturrahmi.

Alhamdulillah acara Dialog Bersama Menteri Keuangan berjalan lancar. Kesempatan untuk membuka HP usai acara. Ucapan dari lingkungan DJP mengalir. Justru yang pertama kali mengucapkan adalah mantan kepala seksi saya, Pak Ambar, yang sekarang penempatan di Jakarta. Masih ingat saja, Pak. Adapula wapri dari mantan Kakanwil, Pak Teguh, bertambah semangat saya.

Tak luput ucapan Cicak and Friends sejak Februari 2010 sampai sekarang. Mereka juga mengabarkan info bahwa kadonya sudah disiapkan sesuai permintaan. Tradisi kami, yang berulang tahun bisa request kado. Seru kan!?

Menginjak sore hari di ruang kerja Bagian Umum, sebuah telepon dari Upi menghantarkan saya ke depan pintu masuk Bidang PPIP. Beberapa teman pelaksana dan fungsional mengucapkan selamat diiringi doa. Cukup lama saya bercanda ria dengan teman-teman, tiba-tiba muncul sosok yang entah datang dari kolong meja atau dari balik partisi. Siapa dia??? Kak Eghy!!! Yey!!! Spesial sekali kakak yang sudah mutasi ke KPP ini datang ke Kanwil sambil membawakan kue red velvet favorit saya. Terharu bener daaahhh…

Lepas maghrib, saya menempuh perjalanan ke Bukittinggi  karena esok hari ada agenda sosialisasi. Tiba di hotel pukul 22.00 WIB, Dahlia menelepon saya dan meminta untuk berkunjung ke kamarnya. Ketika pintu kamar terbuka, kue Minang Mandeh yang ditusuk dengan lilin-lilin bercahaya dihadapkan ke depan wajah saya. Wuaaaaa… Sweet banget sahabat saya ini. Benar-benar penutup hari yang manis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar