Unand
Award VIII merupakan salah satu dari rangkaian agenda tahunan Departemen
Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM) BEM KM Unand. Departemen PSDM ini merupakan
departemen yang ruang lingkup kerjanya menitikberatkan pada aspek peningkatan
skill dan keterampilan mahasiswa.
Unand
Award ini ditujukan kepada mahasiswa Unand yang memiliki potensi, baik itu
akademik maupun non-akademik. Ajang bergengsi tingkat universitas ini
berlangsung dari tanggal 10 sampai dengan 28 Maret 2012. Sebanyak 16 peserta
memeriahkan acara ini, 11 diantaranya adalah kaum Adam. “Unik sekali. berbeda
dengan tahun-tahun sebelumnya di mana kaum Hawa mendominasi,” ucap Lungguhan
Siregar selaku ketua panitia.
Tidak
ada batasan untuk jumlah peserta, setiap fakultas boleh mengirimkan utusan
lebih dari satu orang. Namun yang menjadi kendala adalah kurangnya minat dari
civitas akademika untuk berpartisipasi dalam acara ini. “Kami berharap mendapat
respon lebih untuk acara yang bagus seperti ini, juri pun mengeluhkan
demikian,” ujar Winda Lestari Pramhita, koordinator acara.
Kurangnya
respon tersebut sejalan dengan beberapa pendapat mahasiswa yang kami
wawancarai, salah satunya Andita Mayestika, “Unand Award adalah sejemis
penghargaan untuk mahasiswa Unand, tapi kategorinya saya kurang tahu, ucapnya.
Ada
empat rangkaian tes untuk para peserta, yaitu tes tertulis, wawancara,
presentasi artikel yang dibuat, dan penampilan bakat. Dari 16 peserta diambil
lima orang pemenang untuk lima kategori. Best
Student diraih oleh Ari Wirya Dinata dari Fakultas Hukum. Lagi dari
Fakultas Hukum, Duta Lingkungan disabet oleh M. Taufik. Kemudian berturut-turut
Duta Enterpreneur, Multi Talent, dan Favorit dibobol oleh Jefri
Efranda, Rita Tri Wahyuni, dan Rajif Gandi.
Menurut
Alung (panggilan untuk Lungguhan Siregar-red),
Ari Wirya Dinata layak menjadi Best
Student karena ia memiliki talenta yang unik yaitu memainkan xylophone, selain itu pengetahuan
umumnya mengungguli rival-rivalnya. Mengenai motivasi mengikuti Unand Award,
saat diwawancara Ari mengaku ingin menginspirasi orang lain untuk melakukan
perubahan agar menjadi lebih baik dalam segala aspek baik dalam ilmu
pengetahuan maupun isu lingkungan, selain itu juga bisa mengenal teman-teman
dari berbagai fakultas. “Sebagai pemenang berarti diberi amanah sebagai Role Model Best Student Unand yang gak
hanya berprestasi di segi akademik tapi juga non akademik, dan yang terpenting
berakhlak mulia,” ucap Ari.
Lain halnya dengan Rahmita Humaira, salah satu peserta,
ia mengaku mengikuti Unand Award karena ada acara Fateta Award di Fakultas
Teknologi Pertanian. Cewek berjilbab
yang biasa disapa Mita ini meraih juara II dalam Fateta Award. “Perasaannya
ikut Unand Award tuh deg-degan campur
bangga udah sampai ke 10 besar
walaupun gak juara,” ucapnya. Unand
Award memberikan kesan tersendiri bagi masing-masing peserta.(Febby)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar