Pemilihan Umum Raya (Pemira) merupaka kegiatan
tahunan BEM KM Unand untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa Unand memilih
wakil mahasiswa sebagai regenerasi kepengurusan sebelumnya. Pemira kali ini
diadakan pada tanggal 10 April 2012. Setiap TPS dibekali daftar seluruh
mahasiswa yang diperoleh dari ICT Unand. Setiap pemilih wajib menunjukkan Kartu
Tanda Mahasiswa (KTM) kepada Panitia Pemilihan Umum (PPU).
TPS di ”Daerah Konflik”
Tak selamanya tugas dapat
dijalani dengan mulus. Hal ini dialami oleh anggota PPU yang bertugas di TPS
gedung E. ”Sempet di gedung E sampai
pukul 12.00 WIB. Kemudian ada segerombolan orang yang mengatasnamakan mahasiswa
FISIP yang mengusir kami (PPU-red). Kami menghubungi BPU dan bernegosiasi
dengan mahasiswa FISIP tersebut, hasilnya kami pindah ke Gazebo Gedung F.
Hal senada menimpa TPS
Gedung F. Harju Budiman, Presiden BEM Fakultas Hukum turun langsung untuk
mengusir PPU dan menyatakan tidak boleh ada TPS mulai dari F 1.1 sampai F 1.8. ”BEM
Fakultas Hukum bukan bagian dari BEM KM Unand. Adab mahasiswa Unand, F adalah
wilayah Hukum dan E adalah wilayah FISIP, ujar Harju.
Kendati demikian, tidak
ada larangan bagi mahasiwa Fakultas Hukum untuk menggunakan hak pilihnya. ”Di
manapun, hak politik diakui. Kalau ada yang milih
ya silahkan kalau memang gak punya
malu, kita gak bisa larang,” jawab Harju saat ditanya perihal keterlibatan
mahasiswa Fakultas Hukum dalam Pemira.
Meskipun harus berpindah tempat, tak membuat
langkah PPU untuk mengadakan Pemira surut. Hingga pukul 15.45 WIB, ada 58 suara
yang masuk ke TPS Gazebo Gedung F. Jumlah ini tergolong sedikit dibandingkan
dengan TPS lainnya. ”Gedung E dan F adalah wilayah konflik,” ujar Roffi
Ardinata, anggota PPU sekaligus mahasiswa Jurusan Teknik Mesin 2011.
Rela Tidak Mengikuti Kuliah
TPS buka dari pukul 10.00 sampai dengan 17.00 WIB.
Sejumlah anggota PPU rela tidak mengikuti kuliah pada hari itu. Mereka dibagi
dalam dua shift. Setiap TPS terdiri
dari enam orang dengan tiga orang untuk tiap shift.
Terdapat panitia yang mengikuti kedua shift
tersebut karena tanggungjawab. ”Kami diberi surat izin tidak mengikuti kuliah,
tergantung penting atau gak penting
kuliahnya, kalau bisa full jaga TPS
kenapa tidak,” ujar Rahmad Doni, anggota PPU yang juga merupakan mahasiswa
Fakultas Farmasi 2010.
Semoga Yang Terbaik untuk
Unand
”Semoga
yang terbaik aja!” ujar Rio Tribuana, salah seorang pemilih. ”Sebagai mahasiswa
yang baik, saya menggunakan hak pilih saya,” tambahnya lagi dengan senyum. (Febby Mellisa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar