Blue Fire Pointer AIRPLANE IN THE SKY: Negara Merdeka, Fakultas ISIP dan Hukum Usir TPS di Gedung E dan F

Sabtu, 21 April 2012

Negara Merdeka, Fakultas ISIP dan Hukum Usir TPS di Gedung E dan F


Pemilihan Umum Raya (Pemira) merupaka kegiatan tahunan BEM KM Unand untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa Unand memilih wakil mahasiswa sebagai regenerasi kepengurusan sebelumnya. Pemira kali ini diadakan pada tanggal 10 April 2012. Setiap TPS dibekali daftar seluruh mahasiswa yang diperoleh dari ICT Unand. Setiap pemilih wajib menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) kepada Panitia Pemilihan Umum (PPU).

TPS di ”Daerah Konflik”
            Tak selamanya tugas dapat dijalani dengan mulus. Hal ini dialami oleh anggota PPU yang bertugas di TPS gedung E. ”Sempet di gedung E sampai pukul 12.00 WIB. Kemudian ada segerombolan orang yang mengatasnamakan mahasiswa FISIP yang mengusir kami (PPU-red). Kami menghubungi BPU dan bernegosiasi dengan mahasiswa FISIP tersebut, hasilnya kami pindah ke Gazebo Gedung F.
            Hal senada menimpa TPS Gedung F. Harju Budiman, Presiden BEM Fakultas Hukum turun langsung untuk mengusir PPU dan menyatakan tidak boleh ada TPS mulai dari F 1.1 sampai F 1.8. ”BEM Fakultas Hukum bukan bagian dari BEM KM Unand. Adab mahasiswa Unand, F adalah wilayah Hukum dan E adalah wilayah FISIP, ujar Harju.
            Kendati demikian, tidak ada larangan bagi mahasiwa Fakultas Hukum untuk menggunakan hak pilihnya. ”Di manapun, hak politik diakui. Kalau ada yang milih ya silahkan kalau memang gak punya malu, kita gak bisa larang,” jawab Harju saat ditanya perihal keterlibatan mahasiswa Fakultas Hukum dalam Pemira.
Meskipun harus berpindah tempat, tak membuat langkah PPU untuk mengadakan Pemira surut. Hingga pukul 15.45 WIB, ada 58 suara yang masuk ke TPS Gazebo Gedung F. Jumlah ini tergolong sedikit dibandingkan dengan TPS lainnya. ”Gedung E dan F adalah wilayah konflik,” ujar Roffi Ardinata, anggota PPU sekaligus mahasiswa Jurusan Teknik Mesin 2011.

Rela Tidak Mengikuti Kuliah
TPS buka dari pukul 10.00 sampai dengan 17.00 WIB. Sejumlah anggota PPU rela tidak mengikuti kuliah pada hari itu. Mereka dibagi dalam dua shift. Setiap TPS terdiri dari enam orang dengan tiga orang untuk tiap shift.
Terdapat panitia yang mengikuti kedua shift tersebut karena tanggungjawab. ”Kami diberi surat izin tidak mengikuti kuliah, tergantung penting atau gak penting kuliahnya, kalau bisa full jaga TPS kenapa tidak,” ujar Rahmad Doni, anggota PPU yang juga merupakan mahasiswa Fakultas Farmasi 2010.

Semoga Yang Terbaik untuk Unand
            ”Semoga yang terbaik aja!” ujar Rio Tribuana, salah seorang pemilih. ”Sebagai mahasiswa yang baik, saya menggunakan hak pilih saya,” tambahnya lagi dengan senyum. (Febby Mellisa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar